Piala Walikota Solo: Persib vs Arema FC, Bhayangkara Solo FC vs Bali United

Ketua Organizing Committee (OC) Turnamen Piala Walikota Solo Cahyadi Wanda menyebut pramusim jelang Liga 1 dan Liga 2 itu akan memperebutkan total hadiah total sebesar Rp1,1 miliar. Berikut drawing turnamen tersebut.

Saat ini pihak panitia penyelenggara sudah mendapatkan rekomendasi dari PSSI untuk Piala Walikota Solo. Panpel juga terus memperoses izin dan berkoordinasi intensif dengan pihak kepolisian, Satgas Covid-19, BNPB karena turnamen ini masih digelar di kondisi pandemi supaya bisa mengikuti semua persyaratan yang diperlukan dan dibutuhkan.

“Hadiah yang diperebutkan, juara Rp500 juta, runner-up Rp300 juta, ketiga Rp200 juta, peringat keempat Rp100 juta. Di luar itu ada match fee di babak 8 besar, tim menang mendapatkan Rp 75 juta, dan kalah Rp40 juta,” kata Cahyadi dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/6).

Delapan klub dipastikan bakal menjadi peserta turnamen yang digelar mulai 20-26 Juni 2021 mendatang. Mereka adalah empat klub Liga 1; Persib Bandung, Arema FC, Bhayangkara Solo FC dan Bali United serta empat klub Liga 2; Persis Solo, Rans Cilegon FC, PSG Pati dan Dewa United.

Piala Walikota Solo akan digelar menggunakan sistem gugur dengan format tim Liga 2 bertemu dengan klub Liga 2 terlebih dahulu dan baru akan bertemu dengan pemenang grup Liga 1 di partai final. Pengundian jadwal untuk menentukan jadwal bertanding juga sudah dilakukan panitia penyelenggara.

“Mereka akan bertanding dengan sistem gugur, kami sudah drawing dan hasilnya pertandingan pembuka akan berlangsung antara Persis Solo melawan PSG Pati dan di malam harinya, Persib Bandung bertemu Arema FC. Besoknya pukul 15.15 Rans Cilegon FC vs Dewa United dan malamnya, Bhayangkara Solo FC vs Bali United. Ini hasil drawing dan akan langsung dimulai 20 Juni,” ucap Cahyadi.

Terkait dasar pemilihan delapan klub yang tampil di Piala Walikota Solo, Cahyadi menjelaskan panpel ingin agar para pemilik baru klub di Liga 2 merasakan animo kompetitif persepakbolaan di Indonesia. Ini juga sebagai sambutan buat para pemilik baru klub yang masuk di dunia sepak bola Indonesia.

Sedangkan untuk tim Liga 1 yang tampil adalah mereka yang memang bersedia dan memungkinkan untuk ikut. Karena ada keterbatasan slot peserta, Cahyadi mengatakan klub yang pertama diajak komunikasi dan mengiyakan adalah mereka yang ikut bergabung di Piala Walikota Solo tahun ini.

“Kami dari OC, mengajukan proposal ke Walikota Solo dan beliau menyambut penuh agar event ini dinamakan Piala Walikota Solo dan Solo jadi tuan rumah untuk ini. Dengan Animo tinggi di sepak bola khususnya Liga 2, banyak pemilik baru yang harus dipupuk dan dijaga tren ini semoga ke depannya lebih banyak warna di sepak bola. Karena waktu Liga 1 yang sudah mau mulai, jadi kami buat turnamen singkat 20-26 Juni.”

“Inginnya banyak yang bisa ikut, tapi keterbatasan waktu dan persiapan tim ke Liga 1, hanya jadi delapan tim yang ikut. Empat dari Liga 1 dan empat lainnya Liga 2. Kami mengapresiasi dan memotivasi pihak lain untuk masuk ke industri sepak bola seperti para pemilik baru klub Liga 2 ini. Dasarnya seperti itu, bukan kami tidak menghormati klub lain,” ungkap Cahyadi.